Lepas Status WNI, Tapi Jozeph Paul Zhang Ngaku Pancasila Sejati
Pers.my.id -
Tersangka kasus penistaan agama, Jozeph Paul Zhang mengklaim sebagai
seorang Pancasilais sejati. Meskipun pada kenyataannya dia mengaku sudah
melepas status Warga Negara Indonesia (WNI) dan beralih kewarganegaraan
menjadi Eropa.
“Saya
Pancasila sejati! Lihat yah Youtuber mana di Indonesia yang bikin
kuliah Pancasila 1 minggu sekali, cuma saya. Tak tongkrongin, dapet duit
nggak? nggak, dikira enak kuliah Pancasila,” kata Jozeph saat
berbincang dengan JawaPos.com, Rabu (21/4).
Jozeph
mengatakan, melepas kewarganegaraan Indonesia merupakan suatu
pemgorbanan dari jalur yang dipilihnya menjadi seorang penginjil.
Apabila dia tidak melepas kewarganegaraan Indonesia, maka dia akan
ditangkap, lalu dipulangkan ke tanah air. Dengan begitu, upayanya untuk
mengabdi sebagai hamba Tuhan akan berakhir.
“Kalau saya tidak lepaskan, saya ditangkap, dipulangin. Itu namanya berkhidmat. Saya harus korbankan,” jelasnya.
Dia
memahami betul risiko melepas kewarganegaraan Indonesia. Bahkan ketika
ada keluarganya meninggal, termasuk orang tuanya, dia tidak bisa
mendatangi. Sekalipun kelak pemerintah Indonesia memaafkan seluruh
perbuatannya, tapi hal itu tidak akan mengembalikan kehidupannya di
Indonesia.
“Sekalipun
pemerintah bisa mengeluarkan (saya dari penjara), belum tentu
orang-orang islam yang cetek-cetek ini ilmunya bisa memaafkan saya toh,”
pungkas Jozeph.
Sebelumnya,
seorang Youtuber mencuri perhatian publik karena pernyataannya yang
dipandang menista agama Islam. Youtuber bernama Jozeph Paul Zhang itu
mengaku nabi ke-26 setelah Nabi Muhammad SAW.
Adapun
video tersebut berdurasi sangat panjang, yakni tiga jam lebih. Selain
mengaku nabi ke-26, Jozeph Paul Zhang bahkan menghina Nabi Muhammad.
“Yang
bisa laporin gua ke polisi, gua kasih uang lo. Yang bisa laporin gua
penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26. Kalau Anda bisa laporan atas
penistaan agama, gua kasih loh satu laporan Rp 1 juta, maksimum 5
laporan supaya jangan bilang gua ngibul kan. jadi kan Rp 5 juta, di
wilayah polres berbeda,” sebagaimana pernyataan Jozeph Paul Zhang dalam
akun Youtube.[jpc]